Sabtu, 26 September 2015
Sebuah perusahaan bernama Terrafugia yang berbasis di Woburn, Massachusetts, Amerika Serikat, belakangan santer menyatakan ambisinya mewujudkan kendaraan yang fleksibel, yakni mobil terbang.
Sejumlah uji coba pun telah dilakukan terhadap prototipe dari mobil yang diberinama TF-X itu. Yang terbaru, mobil dua alam itu dikabarkan siap meluncur pada 2021 mendatang. Demikian dilansir Motoring, Senin 27 Juli 2015.
Kepastian itu disampaikan langsung perusahaan, di mana sejumlah penyempurnaan telah dilakukan dari model TF-X 2013 lalu. Dilaporkan, mobil ini dapat terbang dengan kecepatan tertinggi 320 kilometer per jam dan dapat mengangkut empat orang penumpang.
Sejumlah uji coba pun telah dilakukan terhadap prototipe dari mobil yang diberinama TF-X itu. Yang terbaru, mobil dua alam itu dikabarkan siap meluncur pada 2021 mendatang. Demikian dilansir Motoring, Senin 27 Juli 2015.
Kepastian itu disampaikan langsung perusahaan, di mana sejumlah penyempurnaan telah dilakukan dari model TF-X 2013 lalu. Dilaporkan, mobil ini dapat terbang dengan kecepatan tertinggi 320 kilometer per jam dan dapat mengangkut empat orang penumpang.
Jika berada di jalanan darat, TF-X menggunakan mesin bensin plug-in hibrida berkekuatan 300 horse power yang juga membantu untuk lepas landas seperti helikopter. Saat di udara, TF-X lebih banyak ditopang mesin pesawat terbang buatan Rotax berkekuatan 100 horse power.
Mobil terbang ini pun dapat diparkir dalam gudang mobil, karena bentang mobil ini tak begitu luas, hanya sebesar mobil pada umumnya. TF-X dapat menjelajah sejauh 800 kilometer untuk sekali perjalanan. Menariknya, daya mesin TF-X nantinya bisa diisi ulang dengan baterai.
Untuk mempelajari sistem kerja TF-X, pengemudi diklaim hanya membutuhkan waktu sekira lima jam. Kontrolnya pun sama dengan mobil biasa, yakni dengan memegang setir.
Laporan menyebutkan jika TF-X dikendalikan sistem otonomos hingga ke landasan pacu. Selama perjalanan, pembesut bisa mengoreksi atau mengambil alih kendali untuk keamanan.
Soal harga, Terrafugia mengatakan bila harga diperkirakan akan mulai dibanderol sekira $400 ribu atau setara Rp5,4 miliar (kurs Rp13.508 per dolar AS).
Sumber : (© VIVA.co.id)
