- Back to Home »
- Subnetting.. lengkap
Posted by : Apin
Selasa, 28 April 2015
Pengertian Subnetting
Subnetting adalah proses memecah jaringan / network
menjadi beberapa sub network atau dalam pengertian lain menurut saya adalah
menjadikan host sebagai subnet.
Mengapa dibutuhkan Subnetting ?
Subnetting dibutuhkan untuk efisiensi dan optimalisasi suatu jaringan.
Sebagai contoh apabila pada sebuah perusahaan terdapat 120 komputer dan di
perusahaan tersebut terdiri dari 4 divisi yang setiap divisinya terdapat 30
komputer. Tentu akan sangat sulit bagi administrator jaringan untuk mengelola
120 komputer yang terdapat dalam satu jaringan tunggal, untuk itulah pembagian
jaringan diperlukan agar administrator jaringan dapat lebih mudah mengelola
jaringan.
Keuntungan
- Mempermudah
pengelolaan jaringan
- Untuk
mengoktimalisasi jaringan karena tidak terpusat pada satu jaringan tunggal
- Mempermudah
pengidentifikasian masalah dan mengisolasi masalah hanya pada satu subnet
tertentu
Perhitungan Subnetting
Penulisan IP address umumnya adalah 192.168.1.1 tetapi
pada beberapa waktu ada juga yang menulis 192.168.1.1 / 24 itu dibacanya
192.168.1.1 dengan subnet mask 255.255.255.0 kerena /24 diambil dari
penghitungan 24 bit subnet mask di tulis "1", dengan begitu
subnetmasknya adalah 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0).
Konsep inilah yang disebut CIDR (classless inter-domain routing).
Subnet mask yang
digunakan untuk subnetting
255.128.0.0
|
/ 9
|
255.192.0.0
|
/ 10
|
255.224.0.0
|
/ 11
|
255.240.0.0
|
/ 12
|
255.248.0.0
|
/ 13
|
255.252.0.0
|
/ 14
|
255.254.0.0
|
/ 15
|
255.255.0.0
|
/ 16
|
255.255.128.0
|
/ 17
|
255.255.192.0
|
/ 18
|
255.255.224.0
|
/ 19
|
255.255.240.0
|
/ 20
|
255.255.248.0
|
/ 21
|
255.255.252.0
|
/ 22
|
255.255.254.0
|
/ 23
|
255.255.255.0
|
/ 24
|
255.255.255.128
|
/ 25
|
255.255.255.192
|
/ 26
|
255.255.255.224
|
/ 27
|
255.255.255.240
|
/ 28
|
255.255.255.248
|
/ 29
|
255.255.255.252
|
/ 30
|
Perhitungan pada IP kelas C
Sebagai contoh network address 192.168.1.0 /26
IP address : 192.168.1.0
Subnet mask : /26 = 255.255.255.192
(11111111.11111111.11111111.11000000)
Perhitungan
1. Jumlah subnet --> Rumus = 2x dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir pada subnet mask (8 angka terakhir bagi yang belum tahu).
1. Jumlah subnet --> Rumus = 2x dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir pada subnet mask (8 angka terakhir bagi yang belum tahu).
Pada contoh diatas terdapat 2 binari satu pada oktet terakhir jadi 22
= 4. Jadi jumlah subnetnya adalah 4.
2. Jumlah host per subnet --> Rumus =2y -2 dimana y adalah banyaknya binari 0 pada oktet terakhir pada subnet mask.
Pada contoh diatas terdapat 6 binari nol pada oktet terakhir jadi 26 - 2 = 62. Jadi jumlah host per subnetnya adalah 62.
3. Blok subnet --> Rumus = 256 - nilai terakhir dari subnet mask dan lipatkan hasil pengurangan itu hingga mencapai jumlah subnet yang dibutuhkan (0 termasuk subnet).
Pada contoh diatas nilai terakhir pada subnet mask adalah 192, jadi 256 - 192 = 64. Blok subnetnya adalah 0, 64, 128, dan 192.
4. Host dan broadcast yang digunakan --> host yang digunakan adalah satu angka setelah subnet sedangkan broadcast adalah satu angka sebelum subnet.
2. Jumlah host per subnet --> Rumus =2y -2 dimana y adalah banyaknya binari 0 pada oktet terakhir pada subnet mask.
Pada contoh diatas terdapat 6 binari nol pada oktet terakhir jadi 26 - 2 = 62. Jadi jumlah host per subnetnya adalah 62.
3. Blok subnet --> Rumus = 256 - nilai terakhir dari subnet mask dan lipatkan hasil pengurangan itu hingga mencapai jumlah subnet yang dibutuhkan (0 termasuk subnet).
Pada contoh diatas nilai terakhir pada subnet mask adalah 192, jadi 256 - 192 = 64. Blok subnetnya adalah 0, 64, 128, dan 192.
4. Host dan broadcast yang digunakan --> host yang digunakan adalah satu angka setelah subnet sedangkan broadcast adalah satu angka sebelum subnet.
Subnet
|
192.168.1.0
|
192.168.1.64
|
192.168.1.128
|
192.168.1.192
|
Host
pertama
|
192.168.1.1
|
192.168.1.65
|
192.168.1.129
|
192.168.1.193
|
Host
terakhir
|
192.168.1.62
|
192.168.1.126
|
192.168.1.190
|
192.168.1.254
|
Broad cast
|
192.168.1.63
|
192.168.1.127
|
192.168.1.191
|
192.168.1.255
|
Perhitungan pada IP kelas B
Sebagai contoh network address 175.1.0.0 /19
IP address : 175.1.0.0
Subnet mask : /19 = 255.255.224.0
(11111111.11111111.11100000.00000000)
Perhitungan
1. Jumlah subnet --> Rumus = 2x dimana x adalah
banyaknya binari 1 pada dua oktet terakhir pada subnet mask (16 angka terakhir).
Pada contoh diatas terdapat tiga binari "1"
pada dua oktet terakhir, jadi 23 = 8. Jadi jumlah subnetnya
adalah 8.
2. Host per subnet --> Rumus = 2y - 2 dimana y adalah banyaknya binari 0 pada duaoktet terakhir pada subnet mask.
Pada contoh diatas terdapat 13 binari "0" pada dua oktet terakhir, jadi 213 - 2 = 8190. Jadi jumlah host per subnetnya adalah 8190.
2. Host per subnet --> Rumus = 2y - 2 dimana y adalah banyaknya binari 0 pada duaoktet terakhir pada subnet mask.
Pada contoh diatas terdapat 13 binari "0" pada dua oktet terakhir, jadi 213 - 2 = 8190. Jadi jumlah host per subnetnya adalah 8190.
3. Blok subnet --> Rumus = 256 - nilai terakhir dari subnet mask dan lipatkan hasil pengurangan itu hingga mencapai jumlah subnet yang dibutuhkan (0 termasuk subnet).
Pada contoh diatas nilai terakhir adalah 224, jadi 256 - 224 = 32. Blok subnetnya adalah 0, 32, 64, 96, 128, 160, 192, dan 224.
4. Host dan broadcast yang digunakan --> host yang digunakan adalah satu angka setelah subnet sedangkan broadcast adalah satu angka sebelum subnet.
Berikut adalah tabel penjelasan 2 subnet pertama dan 2 subnet terakhir.
Subnet
|
175.1.0.0
|
175.1.32.0
|
175.1.192.0
|
175.1.224.0
|
Host
pertama
|
175.1.0.1
|
175.1.32.1
|
175.1.192.1
|
175.1.224.1
|
Host
terakhir
|
175.1.31.254
|
175.1.63.254
|
175.1.223.254
|
175.1.255.254
|
Broad cast
|
175.1.31.255
|
175.1.63.255
|
175.1.223.255
|
175.1.255.255
|
Perbedaannya dengan perhitungan IP kelas C ketika oktet terakhir sudah mencapai 255, oktet ketiga maju dari 0 menjadi 1 dan ketika sudah mencapai 255 lagi maju lagi dari 1 menjadi 2. (contoh : 175.1.0.255 --> 175.1.1.0 -->175.1.1.1)
Perhitungan pada IP kelas A
Sebagai contoh network address 72.0.0.0 /12
IP address : 72.0.0.0
Subnet mask : /12 = 255.240.0.0
(11111111.11110000.00000000.00000000)
Perhitungan
1. Jumlah subnet --> Rumus = 2x dimana x adalah banyaknya
binari "1" pada 3 oktet terakhir pada subnet mask (24
angka terakhir).
Pada contoh diatas terdapat 4 binari 1 pada 3 oktet terakhir, jadi 24 = 16. Jadi jumlah subnetnya adalah 16.
2. Jumlah host per subnet --> Rumus = 2y - 2 dimana y adalah banyaknya binari "0" pada 3 oktet terakhir pada subnet mask.
Pada contoh diatas terdapat 20 binari 1 pada 3 oktet terakhir, jadi 220 = 1.048.576. Jadi jumlah host per subnetnya adalah 1.048.576.
3. Blok subnet --> Rumus = 256 - nilai terakhir dari subnet mask dan lipatkan hasil pengurangan itu hingga mencapai jumlah subnet yang dibutuhkan (0 termasuk subnet).
Pada contoh diatas nilai terakhir adalah 240, jadi 256 - 240 = 16. Blok subnetnya adalah 0, 16, 32, 48, 64, 80, 96, 112, 128, 144, 160, 176, 192, 208, 224, dan 240.
4. Broadcast dan host yang digunakan --> host yang digunakan adalah satu angka setelah subnet sedangkan broadcast adalah satu angka sebelum subnet.
Berikut adalah tabel penjelasan 2 subnet pertama dan 2 subnet terakhir.
Pada contoh diatas terdapat 4 binari 1 pada 3 oktet terakhir, jadi 24 = 16. Jadi jumlah subnetnya adalah 16.
2. Jumlah host per subnet --> Rumus = 2y - 2 dimana y adalah banyaknya binari "0" pada 3 oktet terakhir pada subnet mask.
Pada contoh diatas terdapat 20 binari 1 pada 3 oktet terakhir, jadi 220 = 1.048.576. Jadi jumlah host per subnetnya adalah 1.048.576.
3. Blok subnet --> Rumus = 256 - nilai terakhir dari subnet mask dan lipatkan hasil pengurangan itu hingga mencapai jumlah subnet yang dibutuhkan (0 termasuk subnet).
Pada contoh diatas nilai terakhir adalah 240, jadi 256 - 240 = 16. Blok subnetnya adalah 0, 16, 32, 48, 64, 80, 96, 112, 128, 144, 160, 176, 192, 208, 224, dan 240.
4. Broadcast dan host yang digunakan --> host yang digunakan adalah satu angka setelah subnet sedangkan broadcast adalah satu angka sebelum subnet.
Berikut adalah tabel penjelasan 2 subnet pertama dan 2 subnet terakhir.
Subnet
|
72.0.0.0
|
72.16.0.0
|
72.224.0.0
|
72.240.0.0
|
Host prtm
|
72.0.0.1
|
72.16.0.1
|
72.224.0.1
|
72.240.0.1
|
Host trkhr
|
72.15.255.254
|
72.31.255.254
|
72.239.255.254
|
72.255.255.254
|
Broad cast
|
72.15.255.255
|
72.31.255.255
|
72.239.255.255
|
72.255.255.255
|
Perbedaannya dengan IP address kelas B ketika oktet terakhir mencapai 255, oktet ketiga maju dari 0 menjadi 1 dan ketika oktet ketiga sudah mencapai 255, oktet kedua maju dari 0 menjadi 1 (contohnya : 72.0.0.0 --> 72.0.0.255 --> 72.0.1.0 --> 72.0.255.0 --> 72.1.0.0).